Psikologi manajemen
Dalam
buku yang dihasilkannya yaitu the Psychology of Management manajemen ilmiah
mempunyai sasaran akhir yaitu : untuk menolong pekerja mencapai kemampuannya
yang penuh sebagai manusia.
Pasangan
ini mengembangkan suatu rencana tiga kedudukan ( three position plan )
1. bersiap untuk naik jabatan
2. pekerja melakukan pekerjaanya
3. melatih pengganti
Berikut
ini proses interaktif manajemen :
· Perencanaan : para
manajer menggunakan logika dan metode untuk memikirkan tujuan dan kegiatan.
· Penendalian : para
manajer memastikan bahwa suatu organisasi bergerak menuju sasaran.
· Pengorganisasian :
para manajer menata dan mengalokasi kerja , wewenang dan sumberdaya untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien.
· Pemimpinan : para
manajer mengarahkan mempengaruhi daan memotivasi karyawan untuk menjalankan
tugas – tugas pokok.
Fungsi-fungsi
Manajemen
1. Fore
Casting, adalah kegiatan meramalkan,
memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang
akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan. Misalnya
suatu akademi, meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar di akademi
tersebut. Ramalan tersebut dengan menggunakan beberapa indikator-indikator,
misalnya jumlah lulusan SLTA dan lain sebagainya.
2. Planning
termasuk budgeting. Perencanaan
ialah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan.
3. Organizing
atau pengorganisasian, adalah
keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta
penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan
tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna
dalam mencapai tujuan yang jelas ditentukan terlebih dahulu.
4. Staffing
atau Asemmbling Resources, merupakan
salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada sesuatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
5. Directing
atau Commanding, ialah berfungsi untuk mengkoordinasi
kegiatan berbagai unsur organisasi agar dapat efektif tertuju kepada realisasi
tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Daftar pustaka : Stoner A.F James dan R . Edward Freeman. Manajemen edisi ke lima.
University of Virginia 1995.
Psikologi industri dan organisasi
A.S. Munandar
(1994), Psikologi industri organisasi adalah ilmu yg mempelajari perilaku
manusia dalam peranannya sebagai tenaga kerja & konsumen baik secara
perorangan maupun secara kelompok.
Sejarah Masuknya Psikologi
Industri Dan Organisasi Di Indonesia :
Psikologi Industri dan Organisasi
di Indonesia Psikologi sebagai ilmu baru dikenal dan dikembangkan di Indonesia
sekitar tahun 1950-an. Ketika kemerdekaan Indonesia diakui secara resmi oleh belanda
akhir tahun 1949, terdapat kegiatan-kegiatan psikologis dengan menggunakan
tes-tes psikologis yang dilakukan oleh:
1. Balai
Psychototechnick dari Kementrian Pendidikan Pengajaran & Kebudayaan RI yang
emngadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan teknik serta
pengukuran psikometris untuk keperluan penjurusan sekolah.
2. Pusat
Psikologi Angkatan Darat Di Bandung yang menyelenggarakan seleksi dan
penjurusan bagi para anggotanya berdasarkan pengukuran psikomertis.
Pada tanggal 3 Maret 1953,
dibawah pimpinan Prof. Dr. Slamet Imam Santosso, didirikan Lembaga Pendidikan
Asisten Psikologi, dan Balai Psychotechniek dari Kementrian Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan RI dilebur ke dalamnya manjadi bagian Psikologi
Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan Psikologi Berkembang menjadi
Jurusan Psychologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan tahun 1960
menjadi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Bagian Psikologi Kejuruan dan
Perusahaan sekarang menjadi Bagian Psikologi Industri dan Organisasi. Psikologi
Industri yang merupakan cabang dari psikologi yang ketika itu hanya menerapkan
penggunaan tes dalam rangka seleksi dan penjurusan sekolah sejak itu berubah
menjadi ilmu yang dapat dikembangkan teorinya melalui penelitian-penelitian.
Secara umum dapat dikatakan bahwa
kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan psikologi dan industri di Indonesia
sebagai ilmu telah dikenal dan dipahami, tetapi pelaksanaanya belum dapat
dilakukan sepenuhnya.
Psikologi dan Industri di Indonesia
dewasa ini masih merupakan ilmu terapan dengan kegiatan utamanya pada
pelaksanaan pemeriksaan psikologis (yang secara popular dikenal dengan
“psikotes”) dengan tujuan seleksi dan penempatan, penyuluhan dan bimbingan
kejuruan dan pengembangan karir.
D. Ruang
Lingkup Psikologi Industri dan Organisasi.
1. Psikologi
Industri Dan Organisasi Mempelajari Perilaku Manusia.
Yang dimaksudkan dengan perilaku
manusia adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia, baik yang secara
langsung dapat diamati, seperti berjalan, melompat, menulis, duduk, berbicara
dan sebagainya. Maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, seperti
berpikir, perasaan, motivasi dan sebagainya.
2. Perilaku
Manusia Dipelajari Dalam Perannya Sebagai Tenaga Kerja Dan Sebagai Konsumen.
Manusia dipelajari dalam
interaksi dengan pekerjaannya., dengan lingkungan fisik dan lingkungan
psiko-sosialnya di pekerjaannya. sebagai tenaga kerja manusia menjadi anggota
organisasi industri dan sebagai konsumen ia menjadi pengguna dari produk atau
jasa dari organisasi perusahaan.
3. Perilaku
Manusia Dipelajari Secara Perorangan Dan Secara Kelompok.
Dalam organisasi ada unit kerja.
Unit kerja yang besar terdiri dari unit kerja yang lebih kecil dan masing
terdiri dari unit kerja yang lebih kecil lagi. dalam hubungan ini dipelajari
bagaimana dampak satu kelompok atau unit kerja terhadap perilaku seorang tenaga
kerja dan sebaliknya. juga dipelajari sejauh mana struktur, pola dan jenis
organisasi mempengaruhi tenaga kerjanya, terhadap kelompok tenaga kerja dan
terhadap seorang tenaga kerja.
Tentang konsumen dapat berbentuk,
sejauh mana ada reaksi yang sama dari kelompok konsumen dengan ciri-ciri
tertentu terhadap iklan suatu produk. Berdasarkan temuan dikembangkan teori
aturan atau hukum dan prinsip yang dapat diterapkan kembali kedalam kegiatan
industri dan organisasi untuk kepentingan tenaga kerja, konsumen dan
organisasinya dan untuk menguji ketepatannya. Contohnya ditemukannya data
tentang perbedaan manager yang berhasil dan yang tidak.
Arif
Munandar (2001). Psikologi Industri Dan
Organisasi. Jakarta :
UI Press.
Psikologi komunikasi
Proses
komunikasi bisa terjadi dalam diri seorang individu, dengan orang lain, dan
kumpulan-kumpulan manusia dalam proses sosial. Berdasarkan pendapat tersebut,
Burgon & Huffner (2002) membuat klasifikasi tiga jenis komunikasi, yaitu:
1. Komunikasi
Intrapersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi di
dalam diri individu (internal). Contohnya adalah kegiatan merenung, berpikir,
berdialog dengan diri sendiri, baik dalam keadaan sadar maupun tidak.
2. Komunikasi
Interpersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi
antara satu individu dan individu lain sehingga memerlukan tanggapan (feedback)
dari orang lain. Contohnya, perbincangan dengan keluarga, pasangan, teman,
rekan kerja, tetangga, dan sebagainya.
3. Komunikasi
Massa, yaitu proses komunikasi yang dilakukan kepada
sekumpulan manusia di mana di dalamnya terdapat proses sosial, baik melalui
media massa atau langsung, dan bersifat satu arah (one way communication).
Contohnya adalah kegiatan komunikasi (penyebaran informasi) yang terjadi di
hadapan sekumpulan massa, melalui televisi, radio, media internet, media cetak,
dan lain-lain.