1.
Mempengaruhi perilaku
a) Pengertian Pengaruh Menurut Poerwodarminto, pengaruh berarti “daya
yang ada atau timbul dari sesuatu lorong, benda dan sebagainya”.
Daftar pustaka : W.J.S Poerwodarminto, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, Hal. 73 2 J.S.
b) Ciri-ciri
perubahan perilaku
1. Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan
menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah
terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa
pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi
perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak
sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar, karena orang yang
bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.
2. Perubahan
dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak
statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan
akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika
seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat
menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga kecakapan
menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Ia dapat menulis lebih indah, dapat
menulis dengan pulpen, dapat menulis dengan kapur, dan sebagainya. Disamping
itu dengan kecakapan menulis yang telah dimilikinya ia dapat memperoleh
kecakapan-kecakapan lain misalnya, dapat menulis surat, menyalin
catatan-catatan, mengerjakan soal-soal dan sebagainya.
3. Perubahan
dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar,
perubahan – perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha
belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan
sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya perubahan tingkah
laku karena usaha orang yang bersangkutan. Misalnya perubahan tingkah laku
karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari
dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
4. Perubahan
dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara
atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat,
keluar air mata, bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat digolongkan
sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi karena proses
belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang
terjadi setelah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus
dimiliki bahkan akan makin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih.
5. Perubahan
dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan
tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar
terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar – benar disadari. Misalnya
seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin
dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan
dicapainya. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah
kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya.
6. Perubahan
mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh
seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan
tingkah laku. Jika seorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan,
pengetahuan, dan sebagainya.
Sebagai contoh jika seorang anak
telah belajar naik sepeda maka perubahan yang paling tampak ialah dalam
keterampilan naik sepeda itu. Akan tetapi ia telah mengalami perubahan –
perubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan
tentang jenis – jenis sepeda, pengetahuan tentang alat – alat sepeda, cita –
cita untuk memiliki sepeda, dan sebagainya. Jadi aspek perubahan yang satu
berhubungan erat dengan aspek lainnya.
Daftar pustaka : Slameto. 2003.
Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar